KOPI HM: Kegiatan Diskusi Polusi Udara dan Pencemaran Lingkungan Indonesia

Pada hari Senin (11/09/2023) KOPI HM (Kanal Pengetahuan dan Informasi Himpunan Mahasiswa) Universitas Diponegoro mengadakan dikusi di Cropcircle FIB.  Tema yang di usung dalam kegiatan diskusi KOPI HM ini adalah “Polusi Udara Jakarta dan Pencemaran Lingkungan di Indonesia.”

Kegiatan diskusi ini mengemukakan bahwa terjadinya berita yang viral mengenai tingkat polusi udara yang semakin mengancam kesehatan warga Jakarta. Kualitas udara Jakarta sudah mulai menunjukkan pada level yang sangat berbahaya dan menguarangi standar kualitas udara bersih versi WHO (World Health Organization). Terjadinya polusi udara ini disebabkan oleh kendaraan-kendaraan bermotor dan yang paling utama adalah PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Keberadaan PLTU-PLTU di sekitar wilayah dan luar wilayah Jakarta yang menyebabkan terjadinya polusi udara di Jakarta. Namun pemerintah bersikeras bahwa penyebab utama dari polusi ini adalah kendaraan bermotor saja. Dan solusi yang diberikan dari pemerintah terhadap masalah ini adalah peralihan kendaraan bermotor dengan kendaraan berlistrik. Walaupun memang sangat bagus, namun solusi tersebut tidak dapat menyelesaikan polusi udara Jakarta. Hal ini dikarenakan kendaraan berlistrik membutuhkan baterai listrik yang besar, dan baterai tersebut harus diisi dengan menggunakan listrik dari PLTU-PLTU yang justru masih menggunakan batu bara atau kurang ramah lingkungan. Akibat dari polusi udara ini banyak masyarakat Jakarta yang mengidap penyakit pernapasan dan batuk-batuk seperti Pneumonia dan kanker. Tindakan para pejabat dan aparat tidak begitu tegas dalam mengurangi polusi udara, terlebih lagi PLTU tersebut dimiliki oleh para konglomerat yang duduk di kursi pemerintahan.

Selain membahas mengenai polusi udara, KOPI HM juga mendiskusikan mengenai beberapa kasus pencemaran lingkungan di beberapa kota Indonesia. Adanya perusahan seperti perusahaan tekstil di dekat Sungai Sukoharjo yang limbahnya dibuang ke sungai sekitar yang menyebabkan bau amis dan menggangu kegiatan sehari-hari warga sekitar. Selama diskusi, Beberapa Mahasiswa memberikan beberapa solusi pendapat tersendiri mengenai pengurangan polusi udara di Indonesia, seperti adanya kegiatan WFH (Work From Home), pernyataan aksi untuk menuntut PLTU-PLTU  mengurangi asap cerobongnya, dan aksi sosial lainnya selain kegiatan demonstrasi. Namun dalam diskusi tersebut juga berpendapat bahwa adanya polusi dan pencemaran lingkungan bukan hanya salah pemerintah saja, namun juga diri kita sendiri, karena juga berkontribusi dalam penegrusakan lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan.

Penulis: Otto Hari Febra Maheswara

Editor : M. Ibnu Prayoga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *